Posts

Showing posts from September, 2018

Yang Tak Dikenal

(Sumber : Buku Renungan Harian "Potret Kasih Allah") “Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias” (Kisah Para Rasul 1:23). Makam Orang Tak Dikenal di Taman Makam Nasional menjadi tempat peristirahatan para pahlawan perang Amerika yang gugur sejak Perang Dunia I. Prajurit-prajurit yang dilatih khusus dari  the Old Guard  menjaga pemakaman itu  24 jam, 365 hari dalam setahun. Meskipun kita tidak mengetahui identitas para pria dan wanita itu, kita menghormati mereka karena telah berkorban hingga tetes darah terakhir bagi negara mereka. Terkadang mungkin saja mengetahui nama seseorang tanpa mengenalnya. Bagaimana? Karena nama hanyalah satu informasi yang kita miliki tentang seseorang. Kita berjumpa dengan orang-orang tak dikenal ini di awal kitab Kisah Para Rasul—Yusuf Barsabas dan Matias. Dalam Injil Sinoptik dan Injil Yohanes kita mempelajari banyak informasi tentang Yesus dan murid-murid-Nya. Kita men...

Keserakahan Rohani

(Sumber : Buku Renungan Harian "Potret Kasih Allah") “Tetapi Petrus berkata kepadanya: ‘Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang’” (Kisah Para Rasul 8:20). Filipus, sang diaken, pergi ke Samaria, di mana ia menunjukkan sejumlah muk- jizat, yang mengundang decak kagum penduduk setempat. Di antara mereka yang terbengong-bengong terpesona adalah Simon. Sebagai praktisi ilmu sihir,  ia dikenal penduduk Samaria sebagai “kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar” ( Kis. 8:10 ). Para pelajar Alkitab tidak yakin akan maksud julukan ini, jika itu memang sebuah julukan. Para penulis Kristen di kemudian hari menduga bahwa Simon sendiri yang mengaku sebagai penjelmaan Allah, bahkan Mesias. Di samping reputasinya sebagai tukang sihir, “Simon sendiri juga menjadi percaya” ( ay. 13 ), dan Filipus membaptisnya. Simon begitu menghormati Filipus sehingga mengikuti ke mana pun ia pergi “dan ...

Berutang

(Sumber : Buku Renungan Harian "Potret Kasih Allah") “Yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku” (Roma 1:12). Istilah “murid” merujuk pada seseorang yang belajar—pelajar. Kata “rasul” berasal dari akar kata yang berarti “dikirim.” Para murid duduk dekat kaki Yesus, mereguk ajaran-Nya. Ketika Ia memerintahkan mereka untuk mengajar orang  lain, mereka menjadi rasul karena Ia mengirim mereka untuk mengajar. Mereka adalah para utusan. Dalam Perjanjian Baru, gereja-gereja lokal mengirim utusan (rasul) untuk mewakili mereka ( 2 Kor. 8:23 ). Tetapi dalam arti yang khusus, Yesus mengirim para misionaris (rasul), yaitu kedua belas murid. Meskipun ia bukan satu dari kedua belas murid, Paulus seringkali menyebut dirinya rasul. Ia mengalami perjumpaan khusus dengan Kristus yang telah bangkit, yang memberikannya amanat untuk melayani sebagai misionaris pertama untuk bangsa-bangsa lain sementara rasul-ras...

Sahabat

(Sumber : Buku Renungan Harian "Potret Kasih Allah") “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab  hamba tidak tahu, apa yang diperbuat  oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sah abat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” (Yohanes 15:15). Sebuah kiasan bagi mereka yang percaya kepada Allah—baik orang Yahudi maupun Kristen—yang sering ditemui dalam Alkitab adalah hamba atau budak. Dan memang di dalam Perjanjian Baru sendiri, umat Allah digambar kan sebagai hamba sebanyak hampir 30 kali, termasuk tulisan-tulisan di mana Paulus, Petrus, Yakobus, dan Yudas menyebut diri mereka hamba baik bagi Allah maupun Kristus. Tentu saja itu adalah kiasan yang baik, dan menggarisbawahi gagasan bahwa pria dan wanita yang beriman adalah orang-orang yang taat. Masalahnya bukan iman lebih unggul dari perbuatan. Tapi lebih pada iman yang disertai perbuatan. Mereka yang mengasihi dan percaya kepada Allah menganggap suatu h...

Pusat Iman

(Sumber : Buku Renungan Harian "Potret Kasih Allah") “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.... Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman” (Roma 1:16, 17). Di sini Paulus menyatakan inti dari pesan-pesannya kepada orang Kristen di Roma—kabar baik. Allah melalui Yesus telah menyediakan sarana untuk mendamaikan kemanusiaan dan Keilahian. Ketika kita berbicara tentang apa  yang telah dilakukan Allah dan maknanya bagi kita, kita harus benar-benar yakin jangan sampai kita membalikkan kabar baik itu menjadi kabar buruk... atau ha- nya menyampaikan sebuah kabar basi yang biasa-biasa saja. Kabar baik membuat hati orang tercekat! Itu membawa kelegaan (aah!) dan juga sukacita (aha!). Pokok berikutnya yang disampaikan oleh Paulus adalah bahwa kabar baik itu adalah kekuatan. Ada beragam jenis kekuatan—tenaga matahari, tenaga nuklir, tenaga uap, tenaga kuda, dll. Tetapi Injil adalah jenis tenaga...

Semuanya Telah Berdosa

(Sumber : Buku Renungan Harian "Potret Kasih Allah") “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Di dalam Alkitab Ibrani, TUHAN dengan jelas menunjukkan bahwa Ia telah memilih keturunan Abraham melalui Ishak sebagai umat kesayangan-Nya. Tidak terlalu mengherankan bila kemudian, selama berabad-abad orang Yahudi  begitu bangga dengan status istimewanya. Bukan hanya Abraham sebagai leluhur mereka, sahabat Allah, tetapi juga TUHAN, sang Pencipta dan Pemilik alam semesta, telah memilih mereka menjadi umat kesayangan-Nya. Karena kebanggaan pada status kerohanian mereka inilah, Yesus memperingatkan mereka untuk berhenti mengakui Abraham sebagai leluhur mereka apabila mereka tidak bersikap seperti dia, sehingga cocok menjadi keturunannya. Injil Yesus Kristus yang ditujukan oleh Paulus kepada orang Yahudi dan bukan Yahudi, diharapkannya menimbulkan efek: (1) mengurangi rasa unggul orang Yahudi dalam kerohanian dan (2) menguran...

Kasih

Image
"Persembahan seorang janda miskin"    Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." (Sumber cerita: Markus 12:41-44 dan Lukas 21:1-4) Di dalam cerita ini, seorang janda miskin itu memberi persembahan hanya sedikit, tetapi janda itu memberi dengan segenap hatinya sehingga ia memberi seluruh nafkahnya. Di kitab 1 Yohanes 4:8 dikatakan bahwa "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, seba...

Hukum Tuhan yang ke-5

Image
"Batu Menangis"      Di sebuah desa terpencil, tinggallah seorang gadis dan ibunya. Gadis itu cantik, tapi sayangnya ia sangat malas. Ia sama sekali tak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap hari gadis itu hanya berdandan dan mengagumi kecantikannya di cermin. Selain malas, gadis itu pun juga manja. Apa pun yang dimintanya, harus selalu dikabulkan. Tentu saja keadaan ini membuat ibunya sangat sedih.    Suatu hari, ibunya meminta anak gadisnya menemaninya ke pasar. “Boleh saja, tapi aku tak mau berjalan bersama-sama dengan Ibu. Ibu harus berjalan di belakangku,” katanya. Walaupun sedih, ibunya mengiyakan. Maka berjalanlah mereka berdua menuruni bukit beriringan. Sang gadis berjalan di depan, sang ibu berjalan di belakang sambil membawa keranjang.    Walaupun mereka ibu dan anak, mereka kelihatan berbeda. Seolah-olah mereka bukan berasal dari keluarga yang sama. Bagaimana tidak? Anaknya yang cantik berpakaian sangat bagus. Sedang ibu...